Jumat, 29 Januari 2010
MASA
Suatu masa, yang tak terperikan asingnya
Tatkala masa itu kita intip sebelum masanya
Suatu masa, waktunya semua menjadi oposisi
Dimana kita tak lagi menjadi subjek sebuah rengekan
Tapi kita yang jadi objeknya
Dimana kita menjadi subjek sebuah perintah
Bukan pun objeknya
Suatu masa, di saat kita mampu melihat
Bukan lagi dari mata yang sama
Bukan dengan dua atau tiga dimensi saja
Suatu masa, yang kita angankan saat ini
Beberapa berpikir: “This is the life, this is the best”
Namun beberapa berharap tak jumpainya selepas bersua
Suatu masa, kita pula ‘tlah menemukan cinta
Yang ternyata benar adanya
Di belahan bumi manapun kita berada
Suatu masa, masa aktif diri makin berkurang
dunia fana makin ditinggalkan
Sementara ke-baqa-an maju menjelang
Suatu masa, dimana aku akan merindukan kalian
Dimana aku diharuskan mengubek-ubek katalog
Untuk menemukan sekedar nomor telepon kalian
Atau alamat rumah kalian (itu pun jika kalian masih bertempat di bangunan itu)
Atau bertanya kesana kemari saking kangennya aku pada kalian
Di suatu masa itu,
Aku ingin melihat perubahan baik yang terjadi ataupun tidak pada diri kalian
Menyimak cerita demi cerita yang kalian deraskan
(karna aku kurang pandai untuk berkomentar)
Suatu masa itu, bisa saja kita benci
Bisa saja kita ingkari
Tetapi itulah kehidupan, akan mengalir sampai masanya
Yang terpenting masa-masa sebelum suatu masa itu pun
Harus kita jalani sesuai alur-Nya
Dengan berpegang pada prinsip utama: IKHTIAR, DO’A, TAWAKAL
=’)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar