Jumat, 29 Januari 2010

MASA



Suatu masa, yang tak terperikan asingnya
Tatkala masa itu kita intip sebelum masanya

Suatu masa, waktunya semua menjadi oposisi

Dimana kita tak lagi menjadi subjek sebuah rengekan
Tapi kita yang jadi objeknya

Gugurnya menandakan awal yg baru




“Apa kau tak bosan melakukan itu tiap sore, Nak?”
Dengan tetap melanjutkan kegiatannya, anak itu tersenyum pada sang ayah, “Bagaimana bisa kuhentikan ini, Bi?” Si anak melapangkan kedua tangan, seketika daun-daun kuning tua menjatuhinya, kembali mengulum senyum ia mengayun-ayunkan sapu seraya mengumpulkan daun-daun tadi.
“Kenapa daun-daun itu gugur tiap hari ya? Kalau saja tidak, mungkin sore-sore begini kamu bisa pergi bermain,” Ayahnya yang sedari tadi duduk di emperan memandangi pohon yang usianya bahkan lebih tua dari orang tuanya.